English :
Mount Slamet with an altitude of 3.428 Mdpl is the highest mountain in Central Java and ranks 2nd highest mountain in Java after Mount Semeru which has a height of 3,676 meters above sea level.
Mount Slamet with an altitude of 3.428 Mdpl is the highest mountain in Central Java and ranks 2nd highest mountain in Java after Mount Semeru which has a height of 3,676 meters above sea level.
The position of Mount Slamet is located between 5 districts in Central Java Province, namely Brebes, Banyumas, Purbalingga, Tegal and Pemalang.
The name of Mount Slamet is synonymous with the word Slamet which in Java means to survive. In essence Mount Slamet can give a meaning of salvation. This is because the activity of Mount Slamet is fairly active but never erupted on a large scale.
Many mentioned that the climbing route to the top of Mount Slamet is quite difficult. In addition to the terrain that tends to steep, the emergence of a thick enough fog into its own constraints that inhibit climbing activities.
Here are some climbing routes that can be used to reach the top of Mount Slamet:
Bambangan Line
Baturaden Path
Gambuhan Path
Jurangmangu Line
Path of Gunungsari
Dhipajaya Line
Guci Line
Although there are many alternative routes that can be used to reach the peak of Mount Slamet, but the most popular is the Bambangan.
In this climbing route the climbers will pass through 9 posts to the top of the mountain. From the basecamp to the Post 1 lane that pass is still a paved road with a view of the plantation fields owned by residents. After a 15 minute journey the climbers will enter the forest area with a sloping terrain but then climb with a slope of up to 60 degrees.
It takes about 2 hours to arrive at Post 1. At this post the climbers can rest and buy some kind of food that is sold in this location.
From Post 1 to Post 2 takes about 2 hours journey with a fairly slippery path especially in the rainy season. While treck climbing to Pos 3 looks began to narrow with the waterways that dried up.
From Post 3 to Post 4 lanes that pass more dominated by wild plants and tree roots. To reach the 5th and 6th Posts, the climbers only take about 1.5 hours drive, where at the 5th post many climbers are setting up tents and filling up the water supply.
Treck taken from Post 6 to Post 7 is quite slippery and steep with some branches or intersections that can create confusion in determining direction.
At the location of this 7th Post the climbers can enjoy the beauty of the sunrise while watching the panorama of Mount Sumbing and Sindoro from a height. In Post 7 there are shelters and usually the climbers set up tents at this location because of the distance to the top not too far away.
The distance traveled to Post 8 is quite short so it only takes about 15 minutes.
Furthermore, the trip will pass through the bushes to the vegetation boundary at heading 9 or often known as Plawangan post.
From this post the peak of Mount Slamet is already visible, but to reach its peak the climbers have to pass through a very extreme terrain.
Once arrived at the top of the mountain, the fatigue will soon be treated with a stunning sight in sight.
Indonesia :
Gunung Slamet dengan ketinggian 3.428 Mdpl merupakan gunung tertinggi di Jawa Tengah dan menempati urutan ke-2 gunung tertinggi di Jawa setalah Gunung Semeru yang memiliki ketinggian mencapai 3.676 Mdpl. Posisi Gunung Slamet berada di antara 5 kabupaten di Provinisi Jawa tengah, yaitu Kabupaten Brebes, Banyumas, Purbalingga, Tegal dan Pemalang.
Nama Gunung Slamet identik dengan kata Slamet yang dalam bahasa Jawa bermakna selamat. Pada intinya Gunung Slamet bisa memberikan makna keselamatan. Hal ini dikarenakan aktifitas Gunung Slamet yang terbilang aktif namun tidak pernah meletus dalam skala yang besar.
Banyak yang menyebutkan bahwa jalur pendakian menuju ke puncak Gunung Slamet cukup sulit. Selain medan yang cenderung terjal, kemunculan kabut yang cukup tebal menjadi kendala tersendiri yang menghambat aktifitas pendakian.
Berikut ini adalah beberapa jalur pendakian yang bisa digunakan untuk mencapai ke puncak Gunung Slamet:
- Jalur Bambangan
- Jalur Baturaden
- Jalur Gambuhan
- Jalur Jurangmangu
- Jalur Gunungsari
- Jalur Dhipajaya
- Jalur Guci
Meskipun ada banyak jalur alternatif yang bisa digunakan untuk mencapai puncak Gunung Slamet, namun yang paling populer adalah jalur Bambangan.
Di jalur pendakian ini para pendaki akan melewati 9 pos hingga sampai ke puncak gunung. Dari basecamp menuju ke Pos 1 jalur yang dilewati masih berupa jalan beraspal dengan view ladang perkebunan milik warga. Setelah 15 menit perjalanan para pendaki akan memasuki kawasan hutan dengan medan yang landai namun kemudian menanjak dengan kemiringan hingga 60 derajat.
Butuh waktu sekitar 2 jam untuk tiba di Pos 1. Di pos ini para pendaki bisa beristirahat dan membeli beberapa jenis makanan yang banyak dijual di lokasi ini.
Dari Pos 1 menuju ke Pos 2 membutuhkan waktu perjalanan sekitar 2 jam dengan jalur yang cukup licin terutama di musim hujan. Sementara treck pendakian menuju ke Pos 3 terlihat mulai menyempit dengan jalur perairan yang mengering.
Dari Pos 3 menuju ke Pos 4 jalur yang dilalui lebih didominasi dengan tumbuhan liar dan akar pepohonan. Untuk mencapai Pos ke 5 dan 6, para pendaki hanya membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam perjalanan, dimana pada pos ke-5 banyak pendaki yang mendirikan tenda dan mengisi persediaan air.
Treck yang ditempuh dari Pos 6 menuju ke Pos 7 cukup licin dan curam dengan beberapa cabang atau persimpangan yang bisa membuat bingung dalam menentukan arah.
Di lokasi Pos ke-7 ini para pendaki bisa menikmati keindahan sunrise sekaligus menyaksikan panorama Gunung Sumbing dan Sindoro dari ketinggian. Di Pos 7 terdapat shelter dan biasanya para pendaki mendirikan tenda di lokasi ini karena jarak menuju ke puncak tidak terlalu jauh.
Jarak yang ditempuh menuju ke Pos 8 cukup pendek sehingga hanya butuh waktu sekitar 15 menit saja.
Selanjutnya perjalanan akan melewati semak belukar hingga sampai pada batas vegetasi di pos 9 atau sering dikenal dengan pos Plawangan.
Dari pos ini puncak Gunung Slamet sudah terlihat, namun untuk mencapai puncaknya para pendaki harus melewati medan yang sangat ekstrim.
Begitu tiba di puncak gunung, rasa lelah akan segera terobati dengan pemandangan yang menakjubkan di depan mata.
No comments:
Write comments